Singkong Ketan Inovasi UGM

  • Bagikan
Petani Singkong (Foto: Ono/Wiradesa.co)

SLEMAN – Singkong ketan hasil Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT) Universitas Gadjah Mada (UGM) selain rasanya enak, pulen, dan kenyal, juga mudah ditanam. Tanpa memerlukan perawatan yang rumit, tanaman singkong sudah bisa hidup dan menghasilkan tambahan pendapatan bagi petani.

“Waktu panen singkong ketan sekitar sembilan bulan. Memang cukup lama. Tapi perawatannya tidak sulit, sehingga petani bisa menanam yang lain. Hasil dari singkong untuk tambahan pendapatan,” ujar Dr Ir Taryono MSc, Kepala PIAT UGM, Senin (9/11/2020).

Satu bibit singkong menghasilkan sekitar tiga kilogram. Harga jualnya Rp4.000 per kilogram. Jika petani memiliki lahan 1.000 meter persegi dan ditanami 1.000 bibit singkong, maka akan menghasilkan 3.000 kg singkong dengan nilai jual Rp12.000.000.

Lahan 1.000 m2 juga bisa ditanami tanaman yang lain dengan sistem tumpang sari. Misalnya untuk tanaman berbagai jenis sayuran. Dengan sistem tumpang sari, para petani juga akan mendapatkan hasil, selain dari singkong.

Jika ada petani yang ingin menanam singkong ketan, PIAT UGM siap membimbingnya. Saat ini di kebun UGM di Kalitirto, Berbah, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sudah tersedia bibit, pupuk, dan cara pembudidayaannya.

“Selain membantu pembudidayaannya, seperti pengolahan tanah, penentuan bibit, pemupukannya, dan cara perawatannya, kami juga siap membelinya dengan harga standar. Sehingga petani tidak dipermainkan soal harga hasil panen,” kata Rr. Rahmi Sri Sayekti SP MSc, Koordinator Lapangan Pangan dan Hortikultura PIAT UGM.

Bibit singkong satu batang Rp250. Jika ditanam dalam waktu 9 bulan, satu batang bibit menghasilkan 3 kilogram. Jika harga Rp4.000 per kilogram, maka satu bibit menghasilkan Rp12.000. Sekali lagi hasilnya lumayan untuk tambahan pendapatan para petani Indonesia, khususnya di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah. (Ono)

Baca Juga:  Kolaborasi MIC UGM-Wiradesa-Komunitas Gunungkidul Menginspirasi: Menebar Donasi Menyemai Empati di Hari Fitri
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *