BANTUL – Anggur Ninel kini menjadi unggulan warga Kampung Plumbungan, yang terkenal dengan sebutan Kampung Anggur di wilayah Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Karena jenis anggur dari Ukraina ini, selain buahnya banyak dan rasanya manis juga mudah beradaptasi.
“Dari beberapa jenis anggur yang ditanam warga Plumbungan, sekarang yang istimewa dan menjadi unggulan adalah anggur Ninel,” ujar Kustiyah, Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Arimbi dari Kampung Plumbungan, Desa Sumbermulyo, Kecamatan Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, Sabtu 11 September 2021.
Keunggulan anggur Ninel, bisa ditanam di mana saja. Baik di dataran tinggi, sedang, maupun rendah. Tanaman anggur ini tidak mengenal musim. Jadi ditanam pada musim penghujan atau kemarau, sama baiknya. Sedangkan cara menanam dan perawatannya, juga gampang. Awal tahun 2020, anggur Ninel Plumbungan mendapat sertifikat Satria Tamansari I.
Warga yang berminat menanam anggur Ninel, tinggal membuat lubang tanam dengan ukuran 50 cm x 50 cm dan kedalaman 50 cm. Tempat lubang itu diberi dua sak media tanam. Selanjutnya bibit anggur ditanam di lubang tersebut. “Jangan lupa disiram air secara rutin dan diberi pupuk NPK setiap dua minggu sekali,” kata Kustiyah mengingatkan.
Cara menanamnya, tanah galian untuk tempat menanam sisakan setengahnya atau 50 persen. Kemudian campur dengan pupuk kandang 25 persen dan sekam bakar 25 persen. Aduk merata dan masukkan kembali pada lubang tanam. Biarkan minimal satu minggu. Selanjutnya tanam bibit dan siram secukupnya.
Sedangkan pemupukannya dengan pupuk kendang dan pupuk NPK. Gunakan pupuk kandang yang sudah difermentasi. Berikan tiga bulan sekali. Untuk pupuk NPK diberikan pada tiga minggu setelah tanam. Jenis anggur Ninel akan berbuah setelah enam sampai delapan bulan ditanam.
Selain menanam anggur jenis Ninel, warga Plumbungan juga menanam anggur jenis Everest, Baykonur, Dixon, Isabella, dan Jupiter. Hampir semua warga menanam buah anggur di halaman rumahnya. Selain menjual buah anggur, masyarakat Plumbungan juga menjual bibit anggur, pupuk kendang, dan pupuk NPK.
Kampung Anggur
Sudah sejak tahun 2017, para warga, khususnya ibu-ibu yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani (KWT) Arimbi di Kampung Plumbungan, menanam pohon anggur. Semula para ibu menanam berbagai tanaman toga dan sayuran di polybag. Hasilnya untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan dibagikan kepada warga yang membutuhkan.
Saat bermusyawarah, ada seorang ibu anggota KWT Arimbi yang melontarkan gagasan bagaimana kalau warga menanam tanaman yang sekali tanam tetapi hasilnya bisa selamanya. Akhirnya disepakati untuk menanam anggur. Kebetulan sudah ada warga yang menanam anggur dan hasilnya bagus, bisa menambah penghasilan keluarga.
Setelah ibu-ibu menanam pohon anggur, akhirnya warga lain juga ikut menanam anggur. Saat ini ada sekitar 85 persen warga Plumbungan yang menanam pohon anggur dengan berbagai varietas di halaman rumahnya. Mereka siap menerima rombongan pengunjung yang ingin memetik anggur langsung dan membeli bibit anggur.
Kampung Plumbungan mulai dikenal sebagai Kampung Anggur, setelah warga melaksanakan kirap gunungan anggur saat digelar bersih desa di Sumbermulyo tahun 2017. Warga saat melakukan arak-arakan gunungan anggur juga menyanyikan lagu “Kampungku Kampung Anggur”. Sejak itu Kampung Plumbungan terkenal dengan Kampung Anggur dan banyak masyarakat yang berkunjung untuk menikmati buah anggur dan membeli bibit pohon anggur. (Ono)