Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the wordpress-seo domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/u1118341/public_html/wp-includes/functions.php on line 6114
Panen Semangka di Tanah Pelungguh Carik Condongcatur - mandiripangan.com

Panen Semangka di Tanah Pelungguh Carik Condongcatur

  • Bagikan
Panen semangka di pelungguh Mbak Carik Conndongcatur, Kamis (7/12/2023). (Foto: Istimewa)

Tanah pelungguh Carik Condongcatur di Padukuhan Tiyasan ditanami berbagai jenis buah dan sayuran. Pada Kamis 7 Desember 2023 dilaksanakan panen semangka oleh para aparat dukuh, kalurahan, dan kapanewon di wilayah Depok, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Tampak antusias petik buah semangka di lahan pelungguh, antara lain Panewu Depok, Panewu Anom, Kepala Jawatan Praja Kapanewon Depok. Kemudian aparat di Kalurahan Condongcatur ada Lurah, Carik, dan Ulu – Ulu. Juga hadir Dukuh Gejayan, Dukuh Manukan dan Dukuh Kaliwaru.

Di tanah pelungguh Carik Condongcatur ini dimanfaatkan untuk penanaman buah semangka, kelengkeng, dan alpukat. Selain itu juga ditanami berbagai jenis sayuran, seperti cabai, tomat, dan bawang merah. Kamis kemarin tanaman semangkanya sudah mulai bisa dipanen.

Panewu Depok, Wawan Widiyantoro mengapresiasi Mbak Carik yang tanah pelungguhnya dimanfaatkan dengan baik. “Pemanfaatannya tidak merubah fungsi tetap menjadi lahan pertanian dan menghasilkan. Hasilnya juga bagus. Ini merupakan satu contoh bagi kaum muda dalam mengembangkan pertanian,” ujar Wawan.

Sedangkan Lurah Condongcatur, Reno Candra Sangaji  juga mengapresiasi pemanfaatan lahan dan hasil panen semangka. “Di lahan pelungguh yang ada ditanami semangka, cabai, tomat bahkan pohon kelengkeng dan alpukat. Semoga sukses sebagai petani milineal ke depanya,” tegas Reno.

Ditambahkan Pak Lurah, mungkin lahan ini kelak bisa menjadi semacam destinasi wisata petik buah. Jika ada kunjungan dari daerah lain ke Condongcatur yang kaitannya dengan pertanian bisa diarahkan di tempat ini sambil dilakukan praktek atau cara-cara dalam pengelolaan lahan agar dapat menghasilkan hasil panen yang maksimal.

Menurut salah satu yang ikut mengurusi lahan tersebut, Endy Sutarjo, buah semangka hasil budidaya di lahan pelungguh Carik Condongcatur, rasanya lebih nikmat dan lebih segar dikonsumsi setelah 2 hari sejak dipanen. “Untuk harga per kilonya 8.000 rupiah dan dapat dipetik langsung di kebun Tiyasan ini,” kata Edy Sutarjo, sambil melayani beberapa warga sekitar yang sedang memilih buah semangka untuk dibeli. (*)

Baca Juga:  Jampiklim dan Lansia Produktif Ledhok Timoho, Usung Gerakan Berkebun Kolektif
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *