KEDIRI – Manisnya bertani gambas tengah dirasakan Riski Arpanto warga Desa Sidomulyo, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Pasalnya setiap dua hari sekali ia bisa meraup untung lumayan dari tanaman jenis sayuran itu.
“Panen pertama umur 35 hari, panen kedua umur 37 hari. Pokoknya 2 hari sekali panen,” katanya pada Senin 19 April 2021.
Untuk harga gambas di pasaran 1 kilo gramnya di kisaran Rp 2.500 – Rp 4.500. Saat ini Riski sudah panen empat kali dengan harga jual Rp 2.500. Dia bersyukur karena modal awal dan perawatan sebesar Rp 3.000.000 yang digelontorkan sudah kembali. “Untuk harga jual Rp 2500 sudah balik modal,” katanya.
Lebih lanjut dia menuturkan, setiap kali penen di lahan yang mempunyai luas sekitar 1145 Meter persegi, dia bisa mendapatkan sebanyak 460 kilogram gambas. Dengah berat seperti itu dan harga pasar Rp 2.500, Riski bisa mendapatkan uang Rp 1.150.000 dalam sekali panen. Sehingga dalam empat kali panen telah menghasilkan untung Rp 1600.000. Padahal pemanenan masih akan terus berjalan. Sebab tanaman tersebut semakin tua akan memiliki buah yang lebih lebat. Tetapi produksi akan menurun. Karena modal sudah tertutup, saat ini dia tinggal memetik hasil.
“Buah semakin banyak tapi produksinya menurun karena asupan nutrisi diserap ke banyak bakal buah,” ucapnya.
Untuk perawatan lumayan mudah, Riski hanya melakukan pemupukan seminggu sekali. Sedangkan pencegahan hama dilakukan 2 minggu sekali. Soal pengairan dia hanya mengandalkan air hujan.
“Pemupukan seminggu sekali lewat kocor dan sprai. Untuk pencegahan dan pengendalian tergantung kondisi tumbuhan. Apabila ada serangan hama baru dilakukan pengendalian. Untuk pencegahan biasanya 2 minggu sekali” tuturnya.
Meski pertama kali menanam gambas, Riski bisa dikatakan sukses. Karena tanaman tersebut berbuah lebat dan bisa meraup keuntungan besar. (Syarifuddin)