KEBUMEN – Desa Jatimulyo, Kecamatan Petanahan, Kabupaten Kebumen, terkenal dengan lumbung padi di Jawa Tengah (Jateng) bagian selatan. Dari desa ini per tahun menghasilkan gabah kering sekitar 1.956 ton. Jika dirupiahkan sekitar Rp9,78 miliar.
Wilayah Desa Jatimulyo memiliki lahan sawah 168,098 hektar (ha), terdiri dari sawah dengan irigasi teknis 133,133 ha dan irigasi setengah teknis 29,985 ha. “Di wilayah kami tidak ada sawah tadah hujan,” ujar Sabit Banani, Kepala Desa Jatimulyo kepada Mandiripangan.com, Senin (14/9/2020).
Dengan irigasi yang relatif lancar, sawah di Jatimulyo menghasilkan tiga kali panen, meliputi dua kali panen padi dan sekali panen palawija (kacang). Setiap hektar menghasilkan 8 sampai 10 ton gabah. Maka dengan lahan 163 ha akan menghasilkan 978 ton gabah.
Jika setahun panen padi dua kali maka produksi gabah yang dihasilkan 1.956 ton per tahun. Jika harga jual gabah 1 ton Rp5.000.000, maka petani di Jatimulyo akan menghasilkan uang Rp9.780.000.000.
Angka hampir sepuluh miliar itu mengagetkan Kades Jatimulyo Sabit Banani. Jadi selama ini para petani warganya banyak uang. Tetapi kenapa hidupnya tetap sederhana dan tidak kelihatan banyak uang.
Saat wartawan Mandiripangan.com mencermati kehidupan warga petani, ternyata banyak petani di Jatimulyo yang menyimpan gabahnya di rumah atau di lumbung pangan. Mereka tidak langsung menjual untuk mendapatkan uang.
Pak Kades sendiri juga menyimpan gabah di rumah. Buktinya, ketiga ada santri dari Pondok Pesantren Riyadotul ‘Uqul yang meminta sumbangan, Sabit Banani tidak memberikan uang, tetapi gabah 50 kilogram.
“Umumnya para warga kalau menyumbang atau memberi bantuan itu tidak berupa uang, tetapi berupa gabah. Nilainya kalau dirupiahkan cukup tinggi. Misalnya saja jika warga memberikan 50 kg, maka nilainya mencapai Rp200.000,” papar Sabit Banani.
Selain tanah sawah, di wilayah Desa Jatimulyo juga ada tanah darat atau kering 64,281 ha terdiri dari tegalan/alas 19,100 ha, pekarangan 25,712 ha, dan pemukiman 19,468 ha. Kini warga bersemangat memanfaatkan tanah pekarangan untuk menanam sayur dan buah-buahan.
Setiap kepala keluarga diwajibkan memiliki minimal 10 polibag. Dengan program Pekarangan Pangan Lestari “Mana Kebunmu” kini warga Jatimulyo mampu memenuhi kebutuhan sayur keluarga dari hasil kebunnya. Selain itu Jatimulyo terlihat hijau asri dan terkenal dengan Kampung Hijau. (Ono)