PURBALINGGA – Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi bersama Kepala Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian (PSEKP) Kementerian Pertanian RI menyerahkan bantuan bibit kelapa, Kamis 30 September 2021. Bantuan yang diberikan kepada petani kabupaten Purbalingga itu sebanyak 2.700 batang.
Jumlah itu terbagi untuk tiga Kelompok Usaha Bersama (KUB) yakni KUB Desa Bojong, Pengalusan dan KUB Sentral Agro Lestari Desa Bumisari. Seluruhnya berada di wilayah kecamatan Mrebet.
“Bantuan ini menjadi upaya perluasan lahan produk gula kelapa organik, suport peremajaan tanaman yang sudah berumur serta menjaga konservasi lingkungan,” kata Kepala Dinas Pertanian (Dinpertan) Kabupaten Purbalingga Mukodam.
Sementara itu, Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi mengaku, sangat bersyukur mendapatkan kepercayaan yang tinggi dari Kementerian Pertanian. Sebab, banyak program kementerian yang diluncurkan untuk kabupaten Purbalingga melalui Badan Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian.
Bupati mengatakan, Kabupaten Purbalingga memiliki potensi pertanian khususnya produk gula kelapa Kristal organik, yang telah mampu menembus pasar internasional. Dengan adanya bantuan bibit pohon kelapa ini, diharapkan mampu meningkatkan produktivitas petani di kabupaten Purbalingga.
“Saya mendorong lebih banyak petani yang tergabung dalam Kelompok Usaha Bersama (KUB) dapat melakukan ekspor secara langsung tanpa melalui perantara. Bila ini bisa dilakukan tentu akan semakin besar hasilnya dan mampu mendukung kesejahteraan petani dan penderes,” katanya.
KUB Sentral Agro Lestari merupakan salah satu dari 5 KUB yang menjadi pionir produksi gula kelapa kristal organik dengan pangsa pasar ekspor. Setidaknya, ada 300 – 500 ton produk gula Kristal organik mampu diekspor tiap bulannya.
Sementara Kepala PSEKP Sudi Mardiyanto menuturkan bantuan bibit kelapa merupakan upaya memboomingkan kembali pertanian kelapa. Dimana produksinya dari daun, batang hingga buahnya memiliki nilai ekonomis.
Apalagi menurutnya, produk pengembangannya seperti gula Kristal organik sangat diminati pangsa pasar ekspor. “Ini merupakan program pendampingan kami (PSEKP-red) agar produksi pertanian kelapa di Purbalingga meningkat. Apalagi Purbalingga memiliki basis produksi gula Kristal yang sangat bagus,” katanya.
Bibit yang diberikan merupakan bibit lokal yang sudah terstandarisasi dan bersertifikat. Artinya bibit kelapa tersebut telah terstandarisasi keseragaman, daya tumbuh dan standarisasi terhadap keunggulan-keunggulannya.
“Jika ditanam sesuai dengan juknisnya pada umur 3,8 bulan sudah berbunga. Bibit kelapa ini sangat cocok untuk mendukung produksi gula kelapa bubuk atau Kristal,” jelasnya.
Sudi Mardiyanto juga mengajak agar usaha-usaha yang melibatkan banyak petani dikoorporasikan sehingga menfaatnya bisa diterima juga oleh petani.
“Koorporasi yang dimaksud adalah menjadikan koperasi sebagai salah satu sarana hilirisasi produk pertanian,” katanya.
Melalui kegiatan korporasi, diharapkan nantinya produk-produk pertanian tidak dijual langsung sebagai bahan mentah tetapi melalui proses pengolahan seperti yang dilakukan oleh KUB Sentra Agro Lestari ini. Dengan demikian nilai tambah menjadi tinggi dan kesejahteraan petani juga lebih tinggi. (Prima Intan DI)