KOTA YOGYA – Di tengah tergerusnya lahan pertanian di berbagai daerah, kelompok tani perkotaan justru semakin menjamur beberapa tahun belakangan ini. Yang ditanam biasanya sayur-mayur dan tanaman obat-obatan.
Seperti yang dilakukan oleh Kelompok Wanita Tani Mutiara. Mereka menanam berbagai macam tanaman herbal, di antaranya; belimbing wuluh, bugenvil, beluntas, bunga sepatu.
“Tanaman kunir putih, beluntas, bunga telang, cabai, dulu jahe merah ada di sini,” kata Hanifah Sigit, saat ditemui Wiradesa.co di rumahnya, Senin 5 April 2021.
Taman Toga Mutiara berada di RW 11 Demangan, Gondokusuman, Kota Yogyakarta. Di atas tanah seluas kurang lebih 6×6 meter, tanaman tersebut tumbuh subur.
“Tanah milik individu, karena memang kosong terus kami pinjam. Ketimbang tanah nggak dimanfaatkan,” katanya.
Lebih lanjut dia mengatakan, tanaman tersebut diperuntukkan bagi masyarakat setempat yang ingin mengonsumsinya. Tetapi syaratnya harus menaruh uang kas ke dalam kotak yang telah disediakan. Uang kas tersebut nantinya buat pengembangan taman toga.
Untuk perawatan, kelompok tersebut menggunakan pupuk organik yang dibuat sendiri. “Untuk perawatan kami gantian. Di sini ada dua belas dasawisma. Jadi per bulan satu dasawisma. Untuk pupuk menggunakan pupuk organik. Kami dibimbing dari pihak kelurahan, seperti membuat lindi dan pupuk dari sampah dapur, sampah sayuran,” ucapnya.
Menurut Sigit, Taman Toga Mutiara dibangun secara swadaya masyarakat pada 2018, dan dibantu pihak kelurahan. Dia berharap ke depannya kelompok tersebut bisa lebih kompak agar tambah berkembang. (Syarifuddin)