YOGYAKARTA – Jagung manis Bonanza kini sedang digemari masyarakat, khususnya di Yogyakarta dan sekitarnya. Karena selain rasanya manis, tongkolnya besar, mudah disisir, dan kandungan airnya banyak.
“Ketika kami menjual melalui online. Dalam waktu satu jam, jagung manis Bonanza 250 kilogram sudah habis terjual,” ujar Dr Ir Taryono MSc Kepala Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT) Universitas Gadjah Mada (UGM) di Kalitirto, Berbah, Sleman, DIY, Sabtu (7/11/2020).
Jagung manis Bonanza cocok ditanam lahan di dataran rendah dan menengah. Umur panennya antara 70 sampai 85 hari. Bobotnya 300-400 gram per buah. Potensi hasilnya 14-18 ton per hektar. Tinggi tanaman 176-200 cm. Warna daunnya hijau.
Untuk memperoleh bibit jagung manis berkualitas unggul PIAT UGM bekerjasama dengan PT East West Seed Indonesia. Bibit jagung dari mitra kerja, sudah diujicobakan di kebun PIAT UGM di wilayah Kalitirto, Berbah, Sleman.
PIAT UGM siap bekerjasama dengan para petani untuk menanam jagung manis berkualitas unggul. Petani menyediakan lahan, sedangkan bibit, pupuk, dan cara pembudidayaannya dari UGM. “Kami juga siap membeli hasil panen jagung dari petani binaan UGM,” tegas Taryono.
Koordinator Lapangan Pangan dan Hortikultura PIAT UGM, Rr. Rahmi Sri Sayekti SP MSc menjelaskan keuntungan petani tidak hanya hasil panen jagung yang besar dan manis, tetapi juga tebonnya atau tanaman jagungnya. “Tebon jagung manis itu sangat bagus untuk pakan ternak sapi,” kata Rahmi.
Berdasarkan perhitungan, lahan sekitar 1.500 m2 akan menghasilkan jagung manis 500 kg. Jika harga jagung Rp4.000 per kg, maka petani akan memperoleh pendapatan Rp2.000.000. Dalam waktu 70 hari. Jumlah ini cukup lumayan untuk tambahan pendapatan para petani. (*)