KOTA YOGYAKARTA – Kelompok Tani Dewasa (KTD) Sumber Asri di Jl Lempuyangan Tengah No 348a, Bausasran, Danurejan, Kota Yogyakarta, berdiri sejak 2019. Ketua Kelompok Tani Eko Sutanto menceritakan alasan mereka dominan menanam terong.
Menurut Eko, sebelumnya banyak dari warga yang menanyakan terong ke kelompok tani. Sebab, di sepanjang jalan di dekat lokasi kebun, banyak yang berjualan penyetan. Kata mereka, terong yang ditanam bagus-bagus.
Akhirnya, untuk siapa pun yang meginginkan terong bisa langung memetik dari pohon, kemudian ditimbang sendiri. Untuk harga, terhitung cukup murah.
Selain terong, KTD Sumber Asri juga menanam tomat, kangkung, strawbery, dan jambu. Akan tetapi, khusus pohon jambu, sampai saat ini, belum bisa tumbuh dengan baik. Bagi Eko, hal tersebut merupakan tantangan tersendiri. Mereka terus berupaya agar bisa mengembangkan pohon jambu.
Pada budidaya terong, mereka membesarkan bibit yang dibeli dari ukuran 5 cm. Media tanam yang dibutuhkan berupa polybag serta tanah yang sudah diolah dengan sekam. Perawatannya dengan disiram menggunakan air, sekali dalam sehari, serta diberikan nutrisi.
Untuk pemberian nutrisi, mereka menyesuaikan karakteristik terong. Misalnya ketika daun mulai menguning, mereka akan menambahkan nutrisi ke tanaman tersebut. “Saya hanya mengamati, tidak menghitung hari, tapi mengamati secara berkala,” terang Eko.
Dijelaskan, dalam penanganan hama, dengan cara menyemprot jeruk nipis dicampur sunlight, tiap dua hari sekali. Perbandingannya, lebih banyak jeruk nipis.
Terong merupakan tanaman yang tak mengenal musim. Bisa tumbuh di mana pun dan kapan pun, asal tidak di sawah. Terong bisa tumbuh subur, tergantung dengan nutrisi yang diberikan. Satu pohon terong memiliki masa produktivitas lima kali panen. Sekali panen bisa menghasilkan sembilan buah. (Septia Annur Rizkia)