KLATEN – Pohon Serut, yang dulu dikenal sebagai rumah makhluk halus, kini banyak diburu para penggemar tanaman. Apalagi jika tanaman ini dibuat bonsai, pasti harganya selangit. Bonsai Serut jadi incaran.
“Sekarang susah mencari pohon Serut. Banyak orang yang mencari, tetapi tanamannya sudah langka,” ujar Subagyo, perajin bonsai yang tinggal di Desa Mendak, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah (Jateng), Jumat (11/12/2020).
Bagyo, panggilan akrab pembuat bonsai ini, memiliki bonsai Serut yang tingginya sekitar dua meter. Pohonnya cukup besar dan daunnya rimbun. Jika ditanam di depan rumah akan terlihat indah.
Selain ada beberapa pohon Serut yang sudah dibonsai, juga ada pohon Serut yang cukup besar di belakang rumahnya. “Dulu orang takut dengan pohon Serut, sekarang malah banyak orang yang mencarinya,” jelas Bagyo.
Soal harga, tidak ada patokan. Jika senang, maka harga berapa pun akan dibeli. Namun warga Dusun Mendak ini tidak seenaknya sendiri dalam menjual bonsai Serut. Terpenting jerih payahnya memelihara pohon Serut dihargai.
Selain pohon Serut, Bagyo juga membuat bonsai beberapa tanaman yang kini juga digemari orang. Sejumlah bonsai yang ada di belakang rumahnya, antara lain bonsai Ringin, pohon Asem, Jeruk Nipis, dan Belimbing.
Bonsai Ringin dan pohon Asem juga tidak kalah indah dengan pohon Serut. Jika Ringin yang indah kontur pohonnya. Sedangkan pohon Asem yang bagus, daunnya yang kecil-kecil dan lebat.
Bagi penggemar bonsai, khususnya yang ingin memiliki koleksi bonsai pohon Serut, bisa memesan melalui wiradesa.co atau menghubungi Kontak Kami. Wiradesa akan mengantarkan ke rumah pemesan. (Ono)