YOGYAKARTA – Warga Kota Yogyakarta antusias bertani. Mereka bersemangat untuk menanam berbagai jenis sayuran dan memelihara ikan lele. Dengan lahan yang sempit, warga memanfaatkan pekarangan, untuk memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri.
Antusias warga Kota Yogyakarta itu terlihat saat Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi meresmikan Gerakan Relawan Hijau di Kelurahan Keparakan, Kecamatan Mergangsan, Sabtu (7/11/2020).
Di Kelurahan Keparakan ada 8 Kelompok Tani Dewasa (KTD) yang menopang Keparakan sebagai Kampung Sayur. Salah satunya KTD Mekar Jaya RW 10. Kelompok tani yang dipimpin Eko Supriyono memanfaatkan pekarangan warga untuk menanam berbagai jenis sayuran dan budidaya ikan dalam ember (Budikdamber).
Sayuran yang ditanam, antara lain kubis, tomat, cabai, bayam, seledri, kangkung, sawi, dan wortel. Sedangkan ikan yang dibudidayakan dalam ember, yakni lele. Ember dengan ukuran 80 liter diisi 35 lele dan di atasnya dipasang 11 media tanam untuk menanam kangkung. “Lelenya bisa panen setiap tiga bulan, dan kangkungnya panen setiap satu bulan,” ujar Eko Supriyono.
Usai meresmikan Gerakan Relawan Hijau, Wawali Heroe Poerwadi didaulat warga untuk memanen kubis dan tomat. Selain itu juga dipersilahkan menyerok lele dalam ember. “Saya bangga dengan warga Kota Yogyakarta, meski tidak memiliki lahan yang luas tetapi bersemangat untuk bertani,” kata Heroe Poerwadi.
Semangat warga untuk menanam sayur, membanggakan Penyuluh Swadaya Pertanian Kota Yogyakarta, Winaryati SSi. Upaya bersama menanam sayur itu juga menumbuhkan budaya guyup rukun di antara warga. Dengan menanam bersama kelompok tani, warga menjadi akrab dan semakin peduli dengan yang lain.
Lurah Keparakan Rina Budi Prastiwi SIP MSi akan terus mendorong warganya untuk menanam apa yang dimakan dan memakan apa yang ditanam. Karena kebiasaan menanam ini akan mewujudkan kemandirian pangan bagi warga Kota Yogyakarta.
Hasil dari panen sayur, saat ini untuk memenuhi kebutuhan kelompok dan masyarakat sekitar. KTD Mekar Jaya Keparakan Lor sudah panen dua kali, Panen pertama dibagikan kepada anggota kelompok. Panen kedua dikasihkan kepada masyarakat sekitar. Biarlah anggota dan masyarakat menikmati dulu hasil panen dari kebun sayur. (Ono)