BERTANI atau menanam tanaman pangan tidak perlu lahan yang luas. Hanya dengan botol kemasan air mineral saja, masyarakat sudah bisa menanam, berbagai aneka jenis sayuran, untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga.
Makanya, Tri Sudi Wiyono, pendiri Studio Tani Kalisuci Semanu Gunungkidul, mengingatkan kepada masyarakat agar tidak membuang kemasan besar air mineral. Manfaatkan kemasan tersebut untuk media tanam sayur-sayuran.
Ide ini keluar ketika Wiyono jalan melewati lapak pemulung. Dilihatnya banyak tumpukan botol bekas air mineral kemasan besar. Umumnya kemasan seperti itu digunakan lagi untuk mengisi air mineral, namun berbeda dengan botol ini.
Sesuai dengan simbol yang tertera, bahwa botol bekas air mineral salah satu produk ini tidak bisa digunakan lagi walaupun kemasannya 15 liter. Sehingga perlu dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.
Dari rasa sayang itu, Wiyono mulai berpikir bagaimana barang tersebut bermanfaat. Lalu muncul ide memanfaatkan bekas kemasan air mineral untuk digunakan sebagai pot yang mempunyai nilai lebih. Dimana salah satu kelebihannya adalah tanaman yang ditanam di dalam pot dari kemasan botol bekas tersebut tidak perlu repot-repot menyiram air setiap hari.
Cara ini sangat cocok digunakan untuk menanam tanaman sayuran, seperti Sawi, Slada, Sledri, Kangkung, Daun Bawang, dan Bawang Merah. “Cocok untuk orang yang sibuk kerja tapi seneng bertani,” kata Wiyono petani milenial ini kepada Wiradesa.co, Sabtu 24 Juni 2023.
Caranya membuatnya mudah, potong botol bekas dalam 2 bagian. Bagian bawah digunakan untuk media tandon air dan bagian atas digunakan media tanam. Botol bagian atas di sisi dekat lubang disobek sedikit sebagai tempat menaruh kain yang berfungsi untuk menyerap air ditandon untuk disalurkan di sekitar media tanam.
Botol bagian atas ditaruh pada botol bagian bawah dengan cara terbalik, seperti membentuk corong. Kemudian diisi media tanam. Media tanam bisa berupa campuran tanah, sekam, dan pupuk organik.
Wiyono menjelaskan, bahwa dengan cara seperti ini tidak perlu repot-repot setiap pagi dan sore hari menyiram tanaman, cukup 1 bulan sekali. “Niki sampun 20 hari gak disiram (Ini sudah 20 hari tidak disiram),” katanya mengakhiri wawancara sambil menunjukkan tanaman Daun Bawang pada Pot dari botol bekas.
Meski tidak disiram setiap hari, tetapi tanaman sayuran Daun Bawang terlihat hijau dan tumbuh lebat. Ternyata dengan bahan bekas kemasan air mineral, masyarakat sudah bisa bercocok tanam berbagai jenis sayuran. Hasilnya bermanfaat bagi keluarga. (Sumiran)