SURAKARTA – Kelompok Wanita Tani (KWT) Ngudi Makmur mengolah bunga telang menjadi berkat telang, puding telang, hingga sirup terbuat telang. Pembuatan tersebut berawal saat kelompok tani tersebut menerima tamu dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH).
Dari situlah mereka mencoba membuat teh yang terbuat dari bunga telang, nasi berkat telang dan puding telang sebagai hidangan.
“Berawal kami menerima tamu dari DLH, bikin wedang telang, nasi berkat telang dan puding telang” kata Sekretaris KWT Ngudi Makmur, Sukamti saat dihubungi Wiradesa.co, Kamis 15 April 2021.
Karena banyak yang menyukai hasil produksinya, KWT Ngudi Makmur kemudian mengembangkan lagi ide-ide terkait pengolahan bunga telang. Kemudian jadilah sirup bunga telang. “Kebetulan banyak yg suka terus ada ide dibikin sirup,” katanya.
Adapun khasiat sirup bunga telang dapat mencegah diabetes, menjaga kesehatan jantung, memperbaiki sistem pencernaan, antioksidan, mengurangi kecemasan, dan meningkatkan imun. Karena banyak yang menyukai, hampir setiap hari mereka memproduksi.
“Setiap ada yang pesan. Saat ini hampir tiap hari bikin 6 sampai 10 botol. Kami tidak ada stok karena sirup di ruangan terbuka hanya bertahan 3 hari. Di kulkas bisa sampai 10 hari, bahan semua alami,” tuturnya.
Untuk pemasaran, mereka memanfaatkan media online. Seperti Facebook dan WA. Maka tak heran apabila pembeli sirup mereka selain dari warga sekitar juga banyak dari luar daerah. Harga perbotol sangat murah. Satu botol berisi 460 ml sirup Rp 20 ribu.
“Untuk sirup sudah agak lumayan. Dari luar sudah mulai beli. Saya posting di story WA dan FB,” katanya.
Lebih lanjut Sukamti menerangkan, KWT Ngudi Makmur beralamat di RT 02 RW 05 Kelurahan Joglo Kecamatan Banjarsari Surakarta dan berdiri sejak 2019. Kemudian, berkat kekompakan semua anggota, kelompok tersebut juara II tingkat kota dalam lomba kampung iklim. (Syarifuddin)