Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the wordpress-seo domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/u1118341/public_html/wp-includes/functions.php on line 6114
Ikan Segar Hidupi Keluarga - mandiripangan.com

Ikan Segar Hidupi Keluarga

  • Bagikan

BANTUL – Ikan segar menjadi berkah bagi Pak Willy dan keluarga. Karena dengan menjual ikan segar berbagai jenis ini, dapur keluarganya bisa tetap mengebul, meski virus Covid-19 terus mengancam kehidupan masyarakat.

Pak Willy dan keluarga menjual ikan segar di pinggir Jalan Pleret Km 1 Potorono, Banguntapan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Setiap hari mereka buka mulai pukul 07.00 sampai 16.00.

Berbagai jenis ikan segar yang dijual, antara lain lele, nila, kutok, belut, dan wader. Harga yang ditawarkan untuk ikan lele Rp22.000 per kilogram, nila Rp30.000, kutok Rp65.000, belut Rp70.000, dan wader Rp40.000.

Jenis ikan belut (Foto: Wiradesa.co)

Ikan segar yang dijual Pak Willy didapatkan dari daerah sekitar DIY, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. “Untuk lele sudah tercukupi dari daerah lokal, tapi kalau belut harus didatangkan dari Jawa Timur,” ujar Pak Willy yang ditemui Wiradesa.co di tempat penjualannya, Kamis (14/1/2021).

Selama ini jumlah penjualan lele yang paling banyak. Setiap hari rata-rata bisa menjual 20 kg ikan lele. Jika harganya Rp22.000 per kg, maka untuk jenis lele saja mampu memberi masukan Rp440.000. Omzet itu masih ditambah penjualan ikan nila, kutok, belut, dan wader. Jadi omzetnya bisa mencapai jutaan rupiah per hari.

Ikan nila yang juga banyak pembelinya (Foto: Wiradesa.co)

Ternyata jualan ikan segar mampu mendatangkan pendapatan yang lumayan besar. Dengan jumlah permintaan yang besar, semoga juga berdampak positif bagi petani ikan di wilayah DIY, Jateng, dan Jatim. (*)

Baca Juga:  Raja Patin Berkembang karena Berbagi
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *