PRAMBANAN – Untuk mencegah penyebaran virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak, Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Prambanan bersama instansi terkait melaksanakan suntikan vaksin terhadap ternak sapi dan kambing di kalurahan-kalurahan wilayah Kapanewon Prambanan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Ada enam kalurahan yang ditargetkan untuk pelaksanaan vaksinasi hewan ternak di Kapanewon Prambanan, yakni Kalurahan Sumberharjo, Madurejo, Wukirharjo, Bokoharjo, dan Sambirejo. Sampai Senin kemarin sudah terlaksana di lima kalurahan, jadi tinggal Kalurahan Sambirejo.
“Hari ini, kami melakukan vaksin di Dusun Losari 2 Kalurahan Wukirharjo,” ujar drh Sigit Ariyanto, dari Puskeswan Prambanan, kepada Wiradesa.co, Senin 21 Agustus 2023. Dua hari pelaksanaan vaksin terhadap ternak sapi dan kambing di Dusun Losari 2, hari pertama di dua RT, yakni RT dan RT 6 dan hari kedua Senin di 4 RT meliputi RT 1, RT 2, RT 3, dan RT 5.
Kepala Dusun (Kadus) Losari 2, Musimin, menjelaskan ada 82 sapi dan 34 kambing di wilayahnya yang divaksin pada hari kedua. Para peternak merasa lega dan tidak was-was dengan kesehatan hewan ternaknya. “Hewan ternak menjadi sumber kehidupan bagi penduduk Losari 2. Hampir semua penduduk memiliki hewan ternak di tempat tinggalnya,” ungkap Musimin. Wilayah Dusun Losari 2 ditempati 228 kepala keluarga (KK).
Vaksin, menurut drh Sigit, merupakan upaya paling efektif untuk pencegahan PMK. Karena vaksin, apalagi sudah booster ke-3, mampu meningkatkan kekebalan hewan ternak, seperti sapi dan kambing, terhadap serangan virus PMK. Terbukti ada sapi yang terindikasi terserang PMK dimasukkan ke kandang komunal atau kandang bersama, tetapi sapi yang sudah tervaksin, ternyata tidak terserang PMK.
Virus PMK cepat menular. Menularnya bisa melalui orang, binatang, dan lingkungan. Sedangkan penyebarannya melalui udara angin. Tanda-tanda hewan ternak yang terserang virus PMK, mulutnya ngowoh, gumoh, terus menerus mengeluarkan air liur dan kukunya terluka, terus mengelupas. “Jika sudah terserang virus PMK, susah disembuhkan. Maka pencegahan dengan suntik vaksin adalah cara yang paling efektif,” tegas drh Sigit.
Pelaksanaan vaksinasi terhadap ratusan hewan ternak di Prambanan, selain dari petugas di Puskeswan Prambanan juga melibatkan instansi terkait, di antaranya Dinas Peternakan, Bhabinkamtibmas, Babinsa, dan aparat pemerintah kalurahan sampai padusunan. “Kami ikut aktif saat pelaksanaan vaksin hewan ternak, karena sesuai dengan salah satu tugas pokok Bhabinkamtibmas, yakni melakukan dan juga membantu pemecahan sebuah masalah di desa,” ujar Aiptu M. Rokhim, Bhabinkamtibmas Wukirharjo.
Upaya pencegahan penyebaran virus PMK di wilayah Kapanewon Prambanan layak diapresiasi. Kerjasama antara Puskeswan dan instansi terkait perlu didukung bersama. Karena dengan kebersamaan dan kekompakan akan mangatasi berbagai permasalahan di desa, seperti permasalahan yang dihadapi para peternak sapi dan kambing di desa-desa wilayah Kapanewon Prambanan. (Ono Jogja)