KEBUMEN – Geliat dunia usaha di Desa Tanggulangin Kecamatan Klirong Kebumen, terbilang pesat. Perkembangan positif dirasakan lima tahun terakhir. Potensi yang mencuat salah satunya bisnis tambak udang.
Tambak udang dikelilingi oleh pohon cemara. Kawasan tambak udang diapit oleh laut dan Sungai Lukulo membawa potensi tersendiri. “Wilayah ini cocok, ideal untuk budidaya tambak udang,” tutur Slamet (49), petambak udang di RT 2 RW 3, Dukuh Entak, Desa Tanggulangin Senin, 29 Maret 2021.
Dijelaskan olehnya, ketika masa pandemi para petambak udang tetap menjalankan usaha tambak. Pemasaran udang dengan sistem kemitraan. “Jadi kami sudah mempunyai kerja sama tersendiri,” imbuhnya.
Di Tanggulangin, tambak udang lengkap dengan barak penyimpan udang, mesin kincir untuk suplai oksigen udang, kolam udang dan disediakan juga tempat untuk menginap para pekerja yang mengurus tambak. Pemberian pakan udang dilakukan secara sampling. Tapi semua udang akan tetap kenyang sesudah diberi pakan.
Menurut Slamet, ketika memanen udang tergantung tebaran. Biasanya tiga bulan baru panen. “Ya, kembali lagi itu tergantung kondisi kolam masing-masing. Sebab untuk ukuran kolamnya tidak ada batasan,” kata Slamet.
Akan tetapi, untuk masalah air petambak tidak perlu pusing memikirkan. Sebab wilayahnya sudah diapit banyak air dari Sungai Lukulo dan Laut Selatan.
Tambak udang Tanggulangin memang luar biasa. Lokasi ini terdapat banyak jenis udang dari udang kecil sampai yang ukuran besar. Masyarakat dari luar kota sudah banyak mengenal. (Nur Anggraeni)