KEBUMEN – Kelinci identik dengan piaraan lucu dan menggemaskan. Hewan ini diminati banyak orang. Dari anak kecil sampai orang dewasa tak sedikit yang menyukainya. Menurut Dzulfikri Yahya (23), peternak kelinci asal Desa Dorowati, Kecamatan Klirong, Kebumen, kelinci terbilang mudah beranak-pinak.
“Dari sepasang kelinci jantan betina, bila dikawinkan dalam satu kandang, sekali melahirkan, dihasilkan dua sampai sembilan anakan,’’ ucap Fikri, Rabu (27/01/2021). Mahasiswa semester 8 IAINU Kebumen itu mengatakan, dalam beternak kelinci kiat utamanya telaten dan terampil merawat anakan kelinci. Usaha ternak kelinci berawal dari membeli sepasang kelinci jantan dan betina seharga Rp150 ribu. Sepasang kelinci tersebut berasal dari wilayah Kebumen.
Ketika sudah beranak-pinak, keuntungan yang didapat bisa menutupi modal awal. “Sampai saat ini jumlah kelinci saya terus bertambah,’’ kata Fikri, sapaannya. Pakan untuk kelinci juga mudah. Kelinci diberi pakan sayuran hijau ditambah pelet pakan kelinci. Menurut Fikri, pemberian pakan yang baik pada malam hari pasalnya sistem pencernaan akan lebih simpel.
Selanjutnya, anakan kelinci yang sudah lahir diberi medoxi LA disuntikkan lalu dikontrol sejak umur 3 bulan. “Pemberian pakan diserahkan kepada indukannya,’’ ucapnya. Untuk kandang, baiknya menggunakan kayu model batang 50 cm. Sistem drainase juga harus bagus. Model saringannya miring ke bawah. Posisi kandang jangan terkena angin sebab biasanya jika terkena air hujan, kelinci akan mudah sakit diare dan kembung. Pembagian ruangan kelinci juga bebas. Biasanya 2 meter di bagi 5 kamar. Antara jantan dan betina dipisah. Selain itu, ada kandang khusus untuk menyapih anakan kelinci.
Ternak kelinci menghasilkan daging yang dapat diolah menjadi berbagai menu masakan. Daging kelinci dapat dibuat olahan seperti sate kelinci, tongseng dan rica-rica kelinci. Manfaat dari daging kelinci juga dapat mengobati penyakit jantung, asma serta dapat digunakan dalam program kehamilan.
Selain daging, kotoran kelinci dapat dimanfaatkan menjadi pupuk organik. “Pupuk organik sangat bermanfaat untuk bidang pertanian. Harapan saya peternakan ini bisa dikembangkan sampai 100 ekor kelinci. Kemudian kotorannya dibuat pupuk dan didistribusikan ke masyarakat,’’ kata Fikri. Ditambahkan, urin kelinci juga dapat digunakan sebagai pupuk melalui proses fermentasi. Campurannya yakni EM4 dan molase. “Bisa juga memakai kelapa wulung,’’ imbuh Fikri. Setelah itu, dimasukkan ke dalam botol atau jerigen. Tunggu sampai 1 bulan. Pupuk organik urin kelinci bisa didistribusikan ke masyarakat. (Nur Anggraeni)