SLEMAN – Indahnya kebersamaan. Inilah kesan yang terasakan saat berlangsung acara temu Keluarga Besar Aslam Hady di Westlake Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu 15 Mei 2021.
Kebersamaan dan keakraban itu tidak hanya terlihat pada pakaian yang dikenakan semua bernuansa biru, tetapi juga acara yang dikemasnya. Mereka saling memaafkan dan saling mendoakan, serta berbagi antarkeluarga.
“Terimakasih kepada adik-adik, beserta suami dan istri, anak cucu, dan cicit keluarga besar Aslam Hady yang semuanya hadir di sini. Kebersamaan ini terasa indah dan kami berharap tahun depan juga bisa dilaksanakan pertemuan semacam ini,” ujar Nuraini Widyastuti, putri sulung Aslam Hady-Marfuah saat memberikan sambutan.
Sebagai tuan rumah atau penyelenggara pertemuan, dr HM Lutfi Widyastono memimpin doa bagi anggota keluarga yang telah mendahului menghadap Sang Pemilik Kehidupan. Doa yang diamini anak-anak dan menantu serta cucu cicit, dikhususkan untuk orangtua Aslam Hady, Marfuah, cucu Muhammad Daffa, cucu Syahla A Dynantyas Lutfi, anak Khusnina Widyasningrum, dan menantu R Hikmadi A Cahyono.
Dokter Lutfi juga mendoakan keluarga besar Aslam Hady agar dilimpahkan ilmu yang bermanfaat, rejeki yang halal, dan amalan yang diterima Allah ta’ala. Anak laki-laki satu-satunya ini mengingatkan kepada keluarga untuk terus memurnikan tauhid. “Siapa yang memurnikan tauhidnya kepada Allah, membersihkannya dari segala bentuk kesyirikan, maka akan diberikan rasa aman dan petunjuk dunia akhirat”.
Pasangan Aslam Hady-Marfuah memiliki enam anak dan menantu, Nuraini Widyastuti-Isprayitno, Zulaifa Widyaswati-R Hikmadi A Cahyono (alm), Aziza Widyasneti-Maslan, HM Lutfi Widyastono-Widuri Ningsih, Khusnina Widyasningrum (alm)-Sihono HT, dan Zesief Vitalia Widyasningsih-Bambang Hudayana.
Aslam Hady dulu sebagai pengajar Agama Islam di Universitas Gadjah Mada (UGM) dan sejumlah perguruan tinggi di Yogyakarta. Dosen tetap Fakultas Filsafat UGM ini juga aktif pada kegiatan sosial keagamaan di tempat tinggalnya Purbayan, Kotagede, Yogyakarta.
Almarhum Aslam Hady juga dikenal sebagai salah satu tokoh agama Islam di Kotagede. Daerah ini merupakan salah satu tempat bersejarah berdirinya Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat dan pusat pengembangan agama Islam di Yogyakarta.
Keluarga besar Aslam Hady sudah bertekad untuk meneruskan perjuangan dan menjaga nama baik orangtua, dengan berkarya sesuai kemampuannya. Apapun profesinya akan dijalani dengan sungguh-sungguh penuh tanggungjawab dan berupaya terus di jalan yang diridhoi Allah SWT. (*)