GUNUNGKIDUL – Budidaya ikan lele dengan sistem aquaponik tidak memerlukan lahan luas dan air yang banyak, tetapi keuntungannya bisa berlipat ganda. Sehingga cara budidaya lele seperti ini cocok dilaksanakan di perkotaan atau daerah mana saja.
Setidaknya ada dua keuntungan budidaya lele dengan sistem aquaponik, yakni pertama bisa panen lele dan kedua juga bisa panen sayuran. Karena sistem ini memadukan atau mengintegrasikan antara usaha perikanan dan pertanian.
Lahan yang diperlukan untuk budidaya lele dengan sistem aquaponik tidak perlu luas. Hanya dengan lahan ukuran 2 x 4 meter sudah bisa untuk membesarkan 1.000 bibit lele dan menanam tiga jenis sayuran, selada, sawi, dan kangkung.
Studio Tani Kalisuci Gunungkidul menerapkan budidaya lele sistem aquatik hanya dengan kolam terpal. Jadi tidak perlu mengeduk tanah. Hanya dengan menata bata di atas permukaan tanah dan dalamnya dilapisi plastik terpal. Kemudian di atasnya dipasangi paralon yang sudah dilubangi untuk meletakkan tempat bibit sayur.
Untuk menyirami dan memberi nutrisi tanaman sayur, dipasang aerator. Alat ini memompa air ke atas dan dialirkan ke tenaman sayur. “Tanaman sayur mendapatkan nutrisi dari kotoran lele yang disedot oleh Aerator. Jadi sayuran benar-benar organik,” ujar Wiyono, pendiri Studio Tani Kalisuci, Sabtu 3 Desember 2022.
Berdasarkan ujicoba yang dilakukan Studio Tani Kalisuci, budidaya lele dengan sistem aquaponik memiliki keunggulan dibandingkan dengan budidaya lele secara konvensional. Budidaya lele dengan sistem aquaponik di Dusun Tambak Rejo RT 01/43, Desa Semanu, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menghasilkan lele sehat dan sayuran segar, organik.
Dalam satu periode panen lele atau sekitar tiga sampai empat bulan, bisa panen sayur selada dua kali, panen sawi dua kali, dan bisa panen kangkung lima kali. Selama ini hasil panen lele dan sayuran, selain untuk memenuhi kebutuhan keluarga, juga dibagikan ke tetangga.
Sayuran tidak perlu dikasih pupuk kimia, tetapi mendapat nutrisi dari air yang bercampur kotoran lele. Sehingga sayuran terjamin higienis atau tidak tercemar bahan kimia. Kemudian air lele, menjadi tidak berbau atau tidak bau amis.
Dengan pembuatan kolam yang mudah, perancangan paralon yang tidak sulit, perawatan simpel, dan tidak memerlukan lahan luas, maka budidaya ikan lele dengan sistem aquaponik bisa dilaksanakan masyarakat, baik yang tinggal di perdesaan maupun perkotaan. Selamat mencoba. (*)