YOGYAKARTA – Buah yang disenangi para raja, baik raja di Kasunanan Surakarta maupun Kasultanan Yogyakarta, salah satunya buah srikaya merah. Buah srikaya varietas ini berasal dari Australia dan bermanfaat untuk menjaga daya tahan tubuh.
Tanaman buah srikaya merah sekarang langka di Indonesia. Jika ada harganya cukup mahal. “Kemarin saya menjual tanaman srikaya merah sudah berbuah, laku tiga ratus lima puluh ribu,” ujar Mawardi, penjual tanaman bunga dan buah “Moro Seneng” Yogyakarta, Sabtu 15 Januari 2022.
Mawardi yang berasal dari Tawangmangu, mengungkapkan buah srikaya merah dulu banyak ditanam di dalem Keraton Kasunanan Surakarta. Masyarakat Solo dan sekitarnya sampai menganggap srikaya merah merupakan buah dari kraton.
Buah srikaya merah digemari raja dan kerabatnya. Karena selain untuk menjaga daya tahan tubuh, juga bermanfaat sebagai obat. Sehingga tanamannya sangat dijaga di dalam tembok keraton dan sampai sekarang langka.
Berdasarkan penelusuran Wiradesa, buah srikaya merah adalah varietas srikaya unggul berasal dari Australia. Srikaya merah memang cukup langka ditemukan di Indonesia. Buah srikaya merah memiliki keistimewaan pada warna kulit buahnya yang berwarna merah keunguan.
Manfaat Srikaya
Buah srikaya merah mengandung antioksidan polifenol dan vitamin C yang cukup banyak. Buah ini bermanfaat untuk menjaga daya tahan tubuh. Dengan daya tahan tubuh yang kuat, tubuh akan lebih kuat melawan infeksi. Sehingga tidak mudah jatuh sakit. Agar kuat, tubuh membutuhkan asupan antioksidan yang cukup.
Buah dan biji srikaya merah memiliki manfaat sebagai obat tradisional untuk mengatasi gangguan pencernaan, seperti diare dan disentri. Ini karena buah srikaya memiliki sifat sebagai astringen yang membantu mengurangi kandungan air pada feses dan dapat menurunkan frekuensi buang air besar.
Sedangkan daun srikaya mengandung serat yang dipercaya bisa memperlambat penyerapan glukosa. Sehingga membantu menjaga kadar gula tetap stabil. Air rebusan daun srikaya juga dapat diminum untuk mengobati disentri. (*)
